06 March 2011

untuk kamu, dengan segala kebencian.

hei kamu.

ya, kamu. siapa lagi.

ini bukan surat cinta.
sebaliknya, saya menulis ini dengan penuh kebencian.

karena ya,
saya punya segala hak untuk benci kamu.


saya benci ketika kamu selalu sok tau.
terlebih karena kamu memang selalu benar.
membuat saya lebih membenci kamu.

saya benci senyum kamu.
senyum sok, senyum menyebalkan, senyum selalu menang.

saya benci wangi kamu.
yang entah kenapa mendadak ada di semua tempat.
membuat saya dipenuhi rasa kangen yang menyebalkan.

saya benci tulisan kamu.
yang selalu membuat saya jatuh cinta semakin dalam.

saya benci foto kamu,
karena mengingatkan saya tentang semua soal kamu,
dan mengikat saya untuk tidak pergi dari kamu.

saya benci ketika kamu buat saya tidak bisa bilang tidak.

saya benci ketika kamu mencium saya,
mudah, seakan-akan itu tidak berarti apa-apa buat kamu.
padahal jantung saya selalu seperti mau jatuh.

saya benci ketika kamu baik,
karena lalu saya akan merasa merepotkan.

saya benci ketika kamu menjadi super duper menyebalkan.
karena saya tidak pernah bisa cuek.

saya benci ketika kamu menatap.
karena kemudian saya merasa pasrah,
dan lagi-lagi kamu menang.

saya benci ketika kamu membuat semua yang saya lakukan terlihat bodoh.

saya benci ketika kamu selalu bisa tenang,
ketika di saat yang sama rasanya aku tidak bisa berhenti panik.

tapi saya paling benci karena,
kamu bisa buat saya melakukan apa saja.
termasuk untuk tinggal di sini lebih lama,
dan selama mungkin.


saya benci kamu,
sangat, sangat, sangat benci.

No comments:

Post a Comment