29 March 2010

kenapa kamu menyerah?

membuat resah.
marah.



aku mencintaimu,
lebih dari yang kamu tau.

kit(a)ku

waktu melahap
aku dan
kamu


lama lama
menghilang



nyaris tidak bersisa.


semua menghalangi
tak satupun merestui



termasuk ego sendiri.

26 March 2010

bicara
bi cara
bica ra

bi ca ra

bicara



kerjamu hanya bicara.

19 March 2010

semua rasa ini terlalu meluap
entah harus dimulai dari mana.


...saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi melankolis. karena semua yang sudah lewat mungkin memang sebegitu berharganya sampai yang tersisa hanya napas yang tertahan. tak percaya.

ketika menyambut apa yang akan datang.
kecemasan itu sirna sudah ketika mendapati bayangan cermin yang sudah dinanti beberapa bulan belakangan. ini dia. putih hijau kotak-kotak perdanamu. senyum bangga itu tak mampu lagi ditutup-tutupi. tidak lagi terpikir kata orang tentang semua di sini. kata mereka semua di sini terlalu disiplin. kata mereka semua di sini terlalu berat. kata mereka... kata mereka... ah, tidak ada waktu. kamu tidak perlu memusingkan semua itu.

ketika menjalani apa kata mereka.
kadang kata-kata menjadi terlalu nyata sampai kamu tidak lagi percaya apa yang sedang berjalan. mengawang di hamparan penuh hadangan sampai kadang kamu tak percaya kamu betul-betul bernapas. semua di sini rumit. mandiri. kata kunci yang tak pernah mati. semua menjadi terlalu nyata, sampai kadang yang kamu inginkan hanya keluar. atau menyesali kenapa harus terperangkap di sini. kadang kamu terlalu membenci tempat ini. menyalahkan apa yang ada dan menantikan waktu berlalu. lupa mensyukuri.

ketika sudah akan beranjak.
waktu melahapmu terlalu cepat. tiga tahun berlalu bagai sekedip mata. semua ini akan segera berakhir. dan semakin lama, tujuan kamu menjadi hanya satu. segera keluar dari sini. ingin segera mulai yang baru. tapi ketika kamu menoleh ke belakang, kamu akan sadar, semua yang di sini ajaib. a j a i b . tangis, tawa, bangga, kecewa, semua itu hadir menjadi satu. percayalah, semua di sini pada akhirnya menjadi yang kamu rindukan. suasana yang kamu maki setiap hari ini. ya, suasana itu.

ketika akhirnya melangkah keluar.
kamu menjadi terlalu takut akan semua ini. takut kehilangan semua esensi yang kamu dapat dari tempat ini. takut kehilangan malaikat-malaikat putih abu-abu yang selalu membuatmu merasa nyaman. semua yang hangat dan manis. semua itu. tapi waktu tidak pernah berkompromi, membuat semua rasa menjadi berantakan karena kamu begitu takut beranjak. dan di titik itulah kamu sadar, betapa besar kamu mencintai tempat ini.

jadi... selamat tinggal.
toh semua ini akan selalu ada. sekarang, selalu, selamanya. ketika semua kata ini habis terungkap, semua esensi yang ajaib itu akan mengkristal, dan akan abadi di tempat mungil bernama hati. tersimpan, selamanya.



Geni Maharani