22 September 2011

18 September 2011

post-its

you won't see this
i love you,
would you be mine? =)


you had me at hello.

back to the roots

Aku merasa begitu kecil di tengah keluasanku.
Rintikmu raksasa dalam mungil tetesmu.
Engkau menyelimuti dengan dingin.
Dan semakin kau merapat, semakin membara alam ini.
Jutaan engkau kini turun membanjiriku.
Tak akan pernah aku meluap, Puteri.
Kugali tanahku lebih dalam dan kubuka semua celah untuk menyerapmu.

(Supernova : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, hal. 105 , Dee)

aging

hujan bisa menjadi keduanya sekaligus.
menyebalkan, mengotori, merusak hari.
sebaliknya menyenangkan, menenangkan, meredakan hari.

saya kecil selalu mengingat hujan sebagai memori indah. tidak ada satupun momen hujan yang saya benci. saya suka menari-nari, saya suka percik kecil saat butir-butir itu hinggap di kaca mobil, saya suka wangi hujan yang tiada tandingannya. saya bahkan dengan berani bilang hujan begitu menyenangkan adanya, dan saya tidak akan pernah membencinya seperti banyak orang dewasa di sekitar saya. mama selalu kerepotan memasukkan jemuran, papa selalu mengomel karena baru saja mencuci mobil. mereka bilang hujan membuat kotor. semua yang tadinya bersih jadi harus dibersihkan lagi. dan saya kecil hanya tersenyum sendiri, senang karena tahu saya begitu berbeda.

namun saya sudah tidak kecil lagi. dan sekarang saya mulai menggerutu ketika hujan tiba. ketika percikan yang dulu begitu indah sekarang hanya menjadi bercak-bercak kotor di kaki dan baju saya. ketika semua menjadi basah menyebalkan, dan saya begitu kedinginan. ketika saya menjadi benci keluar rumah saat musim hujan. kenapa? saya pikir selama ini saya kecil benar. saya pikir saya suka hujan.

saya mulai sadar bahwa mungkin ini bukan (hanya) karena saya kecil sudah berubah menjadi saya dewasa. mungkin ini karena situasi. karena saya kembali menemukan hujan menjadi begitu indah ketika saya menikmati dari jauh. menikmati suaranya, menikmati percik-perciknya dari jendela, menikmati harum hujan yang begitu alami. menikmati tanpa mengalami dinginnya terguyur, tanpa noda-noda kotor pada baju, tanpa flu-flu menyebalkan di saat yang tidak tepat.

tidakkah lucu,
bagaimana kita bisa begitu nyaman dalam ketidaknyamanan hanya dengan tidak mengalaminya?