29 July 2009

surat untuk yang akan meninggalkan

lalu ketika saya mencoba sok cuek, wajah kamu kembali muncul.
ya, tentu kamu, sahabat.
orang yang ngakunya gak pernah mau baca blog tapi nyatanya tiap hari anda kunjungi juga demi tahu apa yang saya rasa.
saya lagi mendengarkan lagu westlife.
lagu-lagu norak kata orang,
tapi selalu kita nyanyikan berdua sambil naik ke atas sofa.
tertawa bersama, sambil betul-betul membagi lagu itu jadi dua suara.
harmonis, biarpun norak.
hari ini saya tidak menulis dengan bahasa susah, sayang.
karena memang yang saya rasa begitu gamblang.
begitu jelas.
tanpa harus casciscus dengan bahasa sok sastra ala saya, protes kamu selalu.

saya patah hati.

pasti waktu membaca tulisan ini lalu mata kamu mengernyit aneh dan kamu mulai ingin berteriak heboh sambil memukul saya bercanda lalu bilang "lebay banget sih luuu!" dan membuat muka-muka lucu biar suasana tidak lagi menjadi sekaku ini.
tapi sayang,
saya betul-betul serius.
saking seriusnya,
saya ingin melempar semua barang ke muka kamu.
detik ini juga!
marah, saya, kalau kamu masih naif bertanya kenapa.
sedih, tahu bahwa memang sudah saatnya kita tak lagi bermain-main dan hujan-hujanan seperti yang dulu kita lakukan bersama.
kita semua beranjak dewasa.
mau tidak mau,
saya memang harus lepaskan kamu.
harus,
walaupun ingin sekali saya memohon menangis-nangis di depan kamu supaya mungkin kamu mau mempertimbangkan untuk mengulur sedikit waktu demi anak gak mau gede ini.
tapi tidak.
saya rela kamu pergi.
tidak mau, tapi rela.
biarpun itu membuat saya menjadi kesulitan sendirian tanpa ada yang bisa menemani ke dokter gigi, mencoba baju, belanja, belajar, mengobrol semalam suntuk, apa saja.
semoga rasa itu tetap ada, selalu, selamanya.
sehingga ketika kita bertemu lagi nanti,
kita masih bisa membagi suara di lagu westlife dengan harmonis.
:)

1 comment: