29 July 2009

sudah saatnya.

saya menutup mata resah.
maka seketika itu semua di sekeliling saya terasa berhenti.
atau berjalan,
tapi tak mengangkut saya serta untuk detik itu.
maka jelaslah semua. rasa-rasa yang daritadi saya tahu ada tapi tak berani saya hidupkan.
begitu jelas. terlalu jelas, kalau anda ingin lebih spesifik.
hati saya seperti mengejanya perlahan.
satu demi satu.

t a k u t.
ta kut.
takut.

ya, saya takut.
begitu takut, sampai yang ada di kepala saya juga hanya takut takut takut takut takuttt!
begitu takut, sampai rasanya tidak ada yang lebih baik daripada membekukan detik di kepala saya. dengan secuil harapan, semua akan ikut berhenti.
namun nyatanya tidak.
mau saya ngambek seperti apa juga, dunia terus berputar dengan angkuh.
fakta tetap membunuh siapa saja yang lemah.
waktu bahkan tidak menoleh simpatik.
betul-betul tidak.

jadi sekarang saya cuma bisa bengong.
mau memeluk sahabat sekuat tenaga sampai tulang terasa sakit,
mau mengenang semua rasa yang ada dan pernah ada.
tapi ya begitu.
tak ada gunanya.
tanpa ada opsi setuju atau tidak,
waktu akan terus beranjak.
tidak membiarkan satuuuu saja manusia mengemis-ngemis untuk jadi batu di derasnya sungai kehidupan.
anda memang bisa saja bermimpi menjadi peter pan,
tapi toh faktanya tempat menggiurkan itu tetap neverland.
never existed
.

saya sedih.
tapi mau histeris teriak-teriak kok rasanya buang-buang tenaga,
mau menangis sejadi-jadinya juga rasanya tak berguna.
dia tetap akan pergi.

No comments:

Post a Comment