20 November 2009

mendung gerimis hujan

musim hujan sudah tiba.
favoritnya.
tapi dia lihat sekarang tak lagi dia sendiri.
semua menunggu-nunggu hujan.
semua bersorak diam-diam ketika mendung mulai menyelimuti dan semilir angin terasa berat membawa hawa lembab.
ketika suasana kelas mulai menjadi gelap dan berisik air menembus dinding dan bernyanyi syahdu.
semua mata dan hati tak lagi tertuju pada apa yang berjalan di ruangan, semua mengharap bisa menari di rintik hujan yang semakin deras.
rasa-rasa haru melankolis lelah rindu sedih marah semua mulai terlantun diam-diam dalam hati. dijaga tetap rapi, namun mereka bukan penipu, sehingga semua terbaca jelas.
karena semua yang biasa disimpan dalam hati terasa meluap,
terasa tak lagi perlu ditutup-tutupi,
terasa jujur.

hujan memang ajaib,
dalam kedatangannya yang begitu jujur.
membuat semua orang dipaksa menjalani semua dengan syahdu,
menghibur semua yang tak ada waktu menangis,
menjadi curahan hati semua orang,
jadi jawaban.

No comments:

Post a Comment