Aku letih, Puteri.
Malam itu Re batal tidur sambil tersenyum. Malah terjaga dalam kamar kerja, menghadapi carikan-carikan kertasnya. Berusaha memunguti lagi cintanya yang berantakan. Mencoba merasakan kembali puncak-puncak kayangannya dengan Rana. Dan terhibur sendiri dengan ketabahannya yang tak masuk akal.
Re, dalam ruang simulakrum, benteng terakhirnya dalam pertempuran batin ini.
(Supernova : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, Dee, 141)
No comments:
Post a Comment