lagi dan lagi,

rupanya sudah adiksi.

wahai yang jatuh cinta.

semakin jauh,
semakin erat cinta berlabuh.


dia yang bernama waktu,
larilah sampai bertemu.

a little note after we finally met

i love you

sudah gelas yang kesekian puluh.

rengkuh,
jauh,

terjerat,
ke dalam yang pekat.



oh, mabuk juakah kamu?
pekat cinta terus menjamu.

nice surprise

thank you

jika koma hanya terasa pedih,
baiknya diberi titik.


akhir.

ada yang bisa diajak berbagi.

cerita-cerita tentang mimpi
dan hobi yang tersembunyi

ada yang bisa diajak tertawa.

obrolan yang tak ada arah
kata yang hanya tertumpah


bukan hanya bisa menuduh dan bilang bodoh.

jangan jadikan saya robot.

karena apa yang saya rasa bukan apa yang kamu tuduh.
jangan lalu mengaduh.

dan kemudian

dia hanya minta dihargai.

tanpa pretensi.


apa salahnya ketika dia ingin berbagi semua rasa?
bukankah itu yang biasa?

tidakkah seseorang pantas merasa muak ketika setiap kata hanya dianggap lalu dan bodoh semata.
tidakkah seseorang pantas merasa lelah ketika kerap dituduh berdusta.

apa mungkin memang waktu itu menipu
hanya mampu menambah pilu

lalu ketika membuka mata yang ada hanya asa
karena apa yang dikira nyata hanya kata

karena sakit ini merasuk.



mungkin saya harus merajuk
memohon rujuk

atau saya harus balik mengamuk
buat hati meremuk


karena sakit ini merasuk.

those people were overjoyed; they took to their boats

i thought it less like a lake and more like a moat

the rhythm of my footsteps crossing flatlands to your door have been silenced forever more

the distance is quite simply much too far for me to row
it seems farther than ever before
oh no

i need you so much closer

i need you so much closer

so come on, come on

transatlanticism - death cab for cutie