andai kamu bisa tahu dan mengerti,
mungkin tak perlu ada.
24 December 2011
rumah
seharusnya
menyenangkan
karena tidak hanya satu
namun bersama
karena tidak makan sendirian
namun bangun mencium aroma masakan rumah tiap pagi
karena tidak berdiam sendiri
namun berbincang dan pergi sampai habis kata dan pegal pegal
karena tidak sepi
namun ada peduli dan tempat berbagi
karena tidak menulis
namun sibuk membagi kata
menyenangkan
karena tidak hanya satu
namun bersama
karena tidak makan sendirian
namun bangun mencium aroma masakan rumah tiap pagi
karena tidak berdiam sendiri
namun berbincang dan pergi sampai habis kata dan pegal pegal
karena tidak sepi
namun ada peduli dan tempat berbagi
karena tidak menulis
namun sibuk membagi kata
14 December 2011
12 December 2011
mencari kata
mereka bilang, kata-kata muncul sendiri.
sekian puluh jam terlewat, kata tidak juga muncul. saya sudah melakukan segala cara, memejamkan mata, membuka mata. tidak juga muncul.
saya ingin punya alasan. saya ingin menjawab dengan pasti, mengarahkan semua dengan yakin. tapi kata tidak juga datang.
kemana kata?
saya duduk, menangis dalam bisu. dia tak juga datang.
saya tertawa, meringis dalam pilu. dia tetap tak bergeming.
kemana kata?
saya tidak ingin begini.
tidak tahu tidak tahu tidak tahu ini menyiksa.
kemana kata?
semoga dia tidak terlambat.
sebelum tanda tanya membeku jadi sesal.
sekian puluh jam terlewat, kata tidak juga muncul. saya sudah melakukan segala cara, memejamkan mata, membuka mata. tidak juga muncul.
saya ingin punya alasan. saya ingin menjawab dengan pasti, mengarahkan semua dengan yakin. tapi kata tidak juga datang.
kemana kata?
saya duduk, menangis dalam bisu. dia tak juga datang.
saya tertawa, meringis dalam pilu. dia tetap tak bergeming.
kemana kata?
saya tidak ingin begini.
tidak tahu tidak tahu tidak tahu ini menyiksa.
kemana kata?
semoga dia tidak terlambat.
sebelum tanda tanya membeku jadi sesal.
Subscribe to:
Posts (Atom)